Manajemen
Pengertian
dan peranan manajemen
Menurut George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah
proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui kegiatan yang
dilakukan oleh orang lain.
Menurut Henry Fayol mendefinisikan bahwa manajemen adalah
proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengkomandoan
(commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling)
yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
John F. Mee mendefinisikan manajemen sebagai proses kegiatan planning,
organizing, motivating dan controlling, yang dilakukan suatu organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen adalah
proses khas yang menggerakkan organisasi dengan tujuan yang sudah matang untuk
dilaksanakan.
Bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan
ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
· Manajemen
sebagai suatu proses.
Manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan
tertentu.
· Manajemen
sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.
Segenap orang yang melakukan aktifitas tertentu untuk
mencapai sebuah tujuan.
· Manajemen
sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana cara mencapai hasil
yang kita inginkan.
Maka dari itu dengan tidak adanya manajemen yang baik, suatu
tujuan yang diinginkan tidak akan tercapai. Manajemen adalah sebuah rencana
yang disusun sebagai jalan menuju tujuan yang akan dicapai.
Peranan manajemen :
1.
Pemelihara hubungan
2.
Sumber komunikasi
3.
Pengambilan keputusan
Menurut Henry
Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada
sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1.
Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain,
yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur
untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2.
Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar
informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3.
Peran pengambilan keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam
tiga kelompok besar, yaitu :
a.
Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala,
bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan
secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan
oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.
b.
Ilmu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia
dan eksistensinya dalam
hubungannya pada setiap aspek kehidupan
yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat dinamakan ilmu sosial/non
eksakta, misalnya : ekonomi, politik,
psikologi, sosiologi, hukum, administrasi
dan lain-lain.
c.
Ilmu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat
hubungannya dengan seni, misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan
seni suara.
Ilmu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial.
Pada tahun 1886
Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and
motion study dengan
teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori
efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of
Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen
sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan
mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
·
Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang
terdiri atas dua orang atau lebih.
·
Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
·
Adanya kegiatan Iproses/usaha
·
Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang
mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat
modem.
Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang
membawa
perubahan terhadap organisasi.
Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kehidupan suatu organisasi, yaitu :
1. Tekanan pemilik
perusahaan
2. Kemajuan
teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan
masyarakat
5. Kebijaksanaan
pemerintah
6. Pengaruh dunia
Internasional
Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena
tidak ada defenisi
manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet
mendefenisikan
manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Defenisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi
bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya
tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner
mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan”.
Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah
rnenggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajernen sebagai “seni”
mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi.
Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan.
Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus
rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya
manajemen
merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan
(actuating), dan pengawasan (controlling).
Sampai sekarang belum ada suatu teori manajernen dapat
diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan menjumpai banyak pandangan
tentang manajemen.
Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang
berbeda-beda.
Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
1.
Aliran klasik
2.
Aliran hubungan manusiawi
3.
Aliran manajemen modem
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer
menjadi tiga
golongan yang berbeda :
1.Manajer lini pertama
Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin
dan menagwasi
tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini (garis)
pertama.
2.Manajer menengah
Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan dalam
suatu organisasi.
Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan
kegiatan-kegiatan para
manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
3.Manajer puncak
Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi.
Manajemen puncak
bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
Fungsi dan Proses Manajemen
Didasarkan pada pengertian manajemen sebenarnya fungsi
manajemen sudah terkandung didalamnya. Dengan demikian menurut Skinner(1999),
fungsi manajemen meliputi sebagai berikut :
· Perencanaan
(planning)
·
Pengorganisasian (Organizing)
· Pengerjaan
(staffing)
· Pengendalian
(controlling)
1.Perencanaan
(planning)
Perencanaan merupakan fungsi pertama yang merupakan pedoman
kemana kearah mana tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan
penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa
yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya
tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah
tindakan itu harus dikerjakan ?
4. Kapankah
tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang
akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah
caranya melaksanakan tindakan itu ?
Unsur-unsur yang
perlu dalam perencanaan adalah :
1.
Kebijaksanaan
2.
Prosedur
3.
Kemajuan yang diharapkan
4.
Program
Perencanaan dalam
tingkat manajemen:
1.
Perencanaan tingkat atas
2.
Perencanaan tingkat menengah
3.
Perencanaan tingkat bawah
Syarat-syarat membuat
suatu rencana :
1.
Tujuan dirumuskan dengan jelas
2.
Sifatnya harus sederhana
3.
Luwes
4.
Realistis
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang
mengelompokkan orang dan memberikan tugas, menjalankan tugas misi.
a.Pemimpinan (leader)
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
• Mengambil keputusan
• Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara
manajer dan bawahan.
• Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan
supaya mereka bertindak. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,
serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
3. Pengerjaan (staffing)
Pengerjaan merupakan fungsi manajemen untuk menyeleksi,
menempatkan, melatih (training) dan mengembangkan pegawai.
4. Pengawasan (controlling)
Pada dasarnya fungsi pengawasan merupakan tindak lanjut dari
ketiga fungsi terdahulu. Suatu perencanaan yang sudah matang, dan sudah ada ada
orang atau organisasi yang mengerjakan, dan sudah dilakukan motivasi agar
setiap orang mau bekerja dan bekerjasama, maka kegiatan pengawasan perlu
dilakukan, agar apa yang dikerjakan itu benar-benar sesuai dengan perencanaan
yang sudah ada.
a.Pengarahan (directing)
Pengarahan merupakan fungsi manajemen untuk mengarahkan,
memberikan perintah. Dalam fungsi ini termasuk kepemimpinan, yang merupakan
bagaimana mempengaruhi kegiatan individu dan kelompok menuju sasaran
Ciri-ciri Manajer Professional
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM
dapat dilihat dari sisi operasional dan
manajerial yakni:
1.
Berbudaya korporat: transparansi,
independensi, responsif, akuntabilitas,
dan kejujuran.
2.
Dukungan manajemen puncak.
3.
Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga
eksternal organisasi.
4.
Berorientasi
ke masa depan dengan pendekatan holistik.
5.
Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
6.
Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
7.
Dilakukan secara terencana/terprogram.
8.
Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
9.
Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit
yang memiliki:
a.
kompetensi atau keahlian dan pengalaman panjang
di bidangnya.
b.
sifat haus pada tantangan-tantangan.
c. sikap dan ketrampilan inovatif, kreatif,
inisiatif dan efisien.
d.
integritas tinggi.
e.
sifat menghargai profesi lain.
f.
sifat yang selalu siap menghadapi setiap resiko.
g.
bertanggungjawab atas setiap kata dan
perbuatannya.
10.
Penggunaan teknologi tepatguna.
11.
Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
12.
Partisipasi aktif semua anggota.
13.
Kerjasama Tim.
14.
Pemberian penghargaan pada tiap karyawan yang
berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan
promosi karir).
15.
Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi
untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi-bimbingan dan pendidikan-pelatihan
bersinambung.
Keterampilan Manajemen yang
Dibutuhkan
1. Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi
dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer
pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin
menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan
manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai
manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia
bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort
setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita
lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan.
Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari
Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas
(top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai
alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif
yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di
jalur yang benar.
Organisasi
Definisi organisasi
Organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama.akan tetapi perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar
organisasi,bukan “SIAPANYA”akan tetapi “APANYA”yang berarti bahwa yang
dipentingkan bukan siapa orang yang akan memegang organisasi ,tetapi
“APAKAH”tugas dari dari organisasi ?.
Menurut Stephen P.
Robbins, (2001), organisasi merupakan gabungan unit sosial yang mempunyai
anggota dua orang atau lebih yang dikoordinasikan untuk mencapai sejumlah
tujuan.
Menurut Edgar H.
Shcein (2002), organisasi merupakan koordinasi sejumlah kegiatan manusia
yang telah direncanakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu bersama
melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan
tanggung jawab.
Menurut Gibson
(1997), organisasi merupakan satu kesatuan yang memungkinkan masyarakat
mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu secara
terpisah.
Pentingnya Mengenal Organisasi
Beberapa manfaat
organisasi yaitu:
1.
Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan.
Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2.
Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat.
Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan
dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi
Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.
3.
Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan
dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk
kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
4.
Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan.
Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena
organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan
sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.
Bentuk-bentuk Organisasi
1. Organisasi garis
Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana. Ciri-ciri
bentuk organisasi ini adalah organisasinya masih kecil, jumlah karyawannya
sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
2. Organisasi garis
dan staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya
banyak. Staff yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, tugasnya member
nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
3. Organisasi
fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan
organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tuugasnya dapat di bedakan jelas.
4. Organisasi
panitia
Organisasi di bentuk hanya untuk sementara waktu saja.
Setelah tugas selesai, maka selesailah organisasi tersebut.
5. Organisasi lini
dan staff
Staff tugasnya memberi layanan dan nasihat kepada manager dalam pelaksanaan suatu
kegiatan. Tugas yang dilakukan oleh ini merupakan tugas-tugas pokok dari suatu
organisasi atau perusahaan.
Prinsip-prinsip Organisasi
Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat
sebagai berikut.
1.
mempunyai tujuan yang jelas.
2.
tujuan organisasi harus di terima dan di fahami
oelh setiap orang di dalam organisasi.
3.
memiliki kesatuan arah.
4.
adanya keseimbangan antara wewenang dan
tanggungjawab.
5.
berkesinambungan.
6.
penempatan orang harus sesuai ahlinya.
7.
adanya pembagian tugas.
Sebab keberhasilan dan kegagalan
Organisasi:
Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan
peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg
baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya
faktor internal di pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.