Jumat, 17 Juni 2016

Review Jurnal : PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA FINANCIAL

Judul        : PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA FINANCIAL
Penulis                : Nur Azlina, Kamaliah, & Dinanda Sulaeman
 Nama Jurnal      : Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 2, April 2013 : 213-226
Tahun Terbit       : 2013

A.            Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara praktik total quality management terhadap kinerja financial pada perusahaan jasa di kota Pekanbaru Provinsi Riau. Penelitian ini dilakukan pada 67 perusahaan jasa yang sudah menerapkan praktik total quality management selama lebih dari tiga tahun. Perusahaan itu terdiri dari 33 perusahaan perbankan, 12 perusahaan perhotelan, 16 rumah sakit dan 6 perusahaan telekomunikasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling (purposive sample method) sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode langsung. Pengujian data yang digunakan untuk regresi linear berganda .Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam dimensi TQM yang dianalisa hanya variabel fokus pada pelanggan dan manjemen sumberdaya manusia yang tidak berpengaruh terhadap kinerja financial sedangkan yang lainnya yaitu kepemimpinan , proses manajemen, perencanaan strategis serta informasi dan analisis berpengaruh terhadap kinerja financial .
B.            Latar Belakang
Awal tahap penelitian empiris dalam TQM hampir secara eksklusif terbatas pada upayamampu mengukur instrument yang membangun praktik TQM misalnya, saraph dkk. (1989),Garvin (1983) yang membandingkan praktik TQM di Jepang dan US (Kaynak,2003). Para peneliti lain seperti Mohrman dkk. (1995)menganalisishubungan antara praktek TQMdan kinerja financial di berbagai tingkatan.Studi yang dilakukan oleh Daset al. (2000) meneliti hubungan teknik manajemen mutusistem dan pengaruhnya terhadapkinerja.  Beberapa peneliti bidang akuntansi telah melakukan penelitian TQM itu sendiri dan menghasilkan berbagai temuan.Ditantaranya temuan Ittner dan Larcker (1995) tidak menemukan bukti bahwa organisasi yang mempraktikan TQM dan Sistem Akuntansi Manajemen dapat mencapai kinerja yang tinggi.Peneliti lainnya yaitu Sim dan Killough (1998) serta Kurnianingsih (2000) menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara praktik penerapan TQM dengan desain Sistem Akuntansi Manajemen terhadap kinerja. Penelitian mengenai penerapan TQM memberikan hasil yang beragam.Kegagalan untuk mendapatkan hasil yang konsisten disebabkan olehtiga perbedaan yang signifikan antara penelitian dalam halmasalah penelitian desain. Pertama, dalam beberapa penelitian sepertiyang dilakukan oleh Douglas dan Hakim (2001),TQM dioperasionalkan sebagai konstruksitunggal untuk Menganalisis hubungan antara TQM dan kinerja perusahaan,sementara, Simson dan Terziovski (1999) mengoperasionalkan TQM dibangun oleh multidimensi. Kedua, tingkat kinerjadiukur bervariasi antara studi. Beberapa penelitian mengoperasionalkan kinerja hanya pada tingkat beroperasi seperti yang dilakukanSimson dan Terziovski (1999), sementara penelitian lain mengukur kinerja pada berbagai tingkatan Das dkk. (2000), Kaynak (2003). Ketiga, kerangka analisa yang digunakan untuk menyelidiki hubungan antara TQM dan kinerja juga berbeda antar studi. Dengan kata lain, ketika data dianalisis dengan alat analisis berbeda seperti menggunakan regresi berganda atau dengan structural equation model. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan jasa di kota pekanbaru. Perkembangan perusahaan jasa di kota pekanbaru sendiri, mengalami peningkatan yang cukup signifikan, diantaranya dapat dilihat dari jumlah hotel yang dibuka. Perkembangan industri jasa ini sendiri tidak lepas dari akan dilaksanakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan dilaksanakan di Provinsi Riau tahun 2012 ini. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Maccinnati (2008)tentang pengaruh TQM dan kinerja keuangan yang dilakukan pada Rumah Sakit di Italia. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara TQM dan kinerja keuangan. Pemilihan perusahaan jasa yakni perusahaan yang termasuk kategori perusahaan menengah ke atas yang berada di wilayah kota Pekanbaru. Pemilihan ini didasarkan pada pandangan bahwa penerapan TQM pada perusahaan manufaktur dan jasa tidak jauh berbeda bahkan perusahaan jasa lebih menekankan orientasi terhadap kualitas jasa yang diberikan.
C.            Tujuan Penelitian
1. menguji pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja financial
2. menguji pengaruh fokus pada pelanggan terhadap kinerja financial
3. menguji pengaruh manajemen sumber daya manusia terhadap kinerja Financial
4. menguji pengaruh proses management terhadap kinerja financial
5. menguji pengaruh perencanaan strategis terhadap kinerja financial dan
6. menguji pengaruh informasi dan analisis terhadap kinerja financial.
D.            Metode Penelitian
I.             Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa yang berada di kota Pekanbaru Provinsi Riau yang meliputi perusahaan: Telekomunikasi,Perbankan, Perhotelan, dan Rumah Sakit. Sampel dalam penelitian ini meliputi 33 perusahaan Perbankan, 12 Perhotelan, 16 Rumah Sakit dan 6 Perusahaaan Telekomunikasi. Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan dengan kategori menegah keatas. Penentuan populasi ini didasarkan pada alasan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut menekankan pada kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Sedangkan sampel yang dipilih adalah manajer tingkat menengah. Pemilihan sampel ini didasarkan atas alasan bahwa manejer tersebut terlibat secara teknis dalam praktik total quality management. Sampel penelitian ini diperoleh melalui metode purposive sampling, artinya sampel dipilih dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan jasa yang menekankan kepada pelayanan dan kualitas jasa.
2. Telah memiliki status hotel bintang tiga keatas bagi perusahaan perhotelan.
3. Rumah sakit swasta yang memiliki fasilitas rawat inap.
4. Perusahaan telah beroperasi diatas 3 tahun
II.            Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui pengiriman kuesioner pada responden. Kuesioner dikirimkan kepada manajer perusahaan yang berada pada bagian yang berhubungan dengan kualitas produk/jasa diantaranya manajer HRD, manajer pemasaran, manajer public relation, manajer keuangan atau manajer setingkat.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
I.             Praktik TQM
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem manajemen yang berfokus kepada orang yang bertujuan untuk meningkatkan secara berkelanjutan kepuasan customers pada biaya yang sesungguhnya secara berkelanjutan terus menerus.
II.            Kepemimpinan
Pengukuran mengenai kepemimpinan terdiri dari 4 pertanyaan yakni terdiri dari Apakah Executive senior memiliki keyakinan yang sama tentang arah masa depan dari organisasi, perananSenior manajer secara aktif mendorong adanya perubahan dan menerapkan budaya saling percaya, adanya keterlibatan dan komitmen dalam perubahan menuju “best Practice”, Karyawan memiliki kesempatan yang sama dalam mendorong dan membantu dalam menerapkan perubahan organisasi,adanya derajat yang tinggi dari kesatuan tujuandi seluruh perusahaan kami , dan kami sudah menghilangkan penghalang antara individu dan/atau departemen.
III.           Fokus pada Pelanggan
Pada Pengukuran elemen fokus pada pelanggan digunakan 6 pertanyaan yang terdiri dari penilaian mengenai perusahaan mengetahui kebutuhan pelanggan eksternal sekarang dan yang akan datang ( baik dalam volume maupun karakteristik produk), Kebutuhan Pelanggan ini secara efektif disebarkan dan dipahami dengan kerja keras, Dalam merancang produk/jasa baru, Perusahaan menggunakan kebutuhan pelanggan domestik , perusahaan memiliki suatu proses yang efektif untuk memecahkan keluhan pelanggan eksternal, Keluhan Pelanggan digunakan sebagai suatu metoda untuk memulai peningkatan dalam proses yang sedang berjalan, dan perusahaan secara sistematis dan secara teratur mengukur kepuasan pelanggan eksternal.
IV.          Manajemen Sumberdaya Manusia
Pada pengukuran mengenai manajemen sumberdaya manusia, 7 pertanyaan diajukan yakni penilaian mengenai Konsep “internal customer” (yaitu orang atau proses yang seluruhnya mencakup semua karyawan) merupakan hal yang baik dipahami pada perusahaan, perusahaan memiliki suatu organisasi yang melakukan pelatihan secara luas dan proses pengembangan mencakup perencanaan karir untuk semua karyawan, perusahaan mempunyai proses komunikasi yang efektif “ top-down” dan “ bottom up”, Kepuasan Karyawan adalah formalitas dan secara teratur diukur, apakah Keselamatan pekerjaan dan Keamanaan merupakan praktek yang paling baik, Fleksibilitas Karyawan, multi-skilling dan pelatihan dengan aktif digunakan untuk peningkatan kinerja, dan Semua karyawan percaya bahwa mutu adalah tanggung jawab mereka.
V.            Proses Manajemen
Untuk proses manajemen pengukuran dilakukan dengan menggunakan 6 pertanyaan, yakni mengenaipemahaman Konsep ”pelanggan yang internal” dipahami dengan baik dalam perusahaan, perusahaan mendisain proses di perusahaan kami untuk menjadi " tahan gagal" ( berorientasi pencegahan), perusahaan mempunyai metoda yang mapan dan jelas untuk mengukur mutu dari produk dan jasa, perushaan membuat dan menggunakan secara luas teknik statistik untuk meningkatkan proses dan untuk mengurangi berbagai variasi, perusahaan bekerja keras untuk menetapkan hubungan jangka panjang dengan para penyalur. Perusahaan menggunakan rating sistem seorang suplier untuk menyeleksi supplier dan memonitor kinerja mereka.
VI.          Perencanaaan Strategik
Pengukuran perencanaan strategik terdiri dari 6 pertanyaan, yang terdiri dari penilaian mengenai, perusahaan mempunyai suatu statemen misi yang telah dikomunikasikan keseluruh perusahaan dan didukung oleh karyawan, perusahaan mempunyai suatu proses perencanaan yang tersusun dan menyeluruh dan secara teratur meninjau ulang tujuan jangka panjang dan jangka pendek, Rencana perusahaan memfokuskan pada pencapaian Praktek “best practice”, Ketika perusahaan mengembangkan rencana, kebijakan dan sasaran hasil, kami selalu menyertakan kebutuhan pelanggan, kemampuan penyalur, dan kebutuhan dari stakeholders lain termasuk masyarakat. perusahaan mempunyai statemen tertulis dari strategi yang mencakup semua operasi yang secara jelas dilafalkan dan disetujui oleh Para manajer Senior, Operasi pabrikasi pada perusahaan secara efektif disejajarkan dengan yang misi bisnis pusat.
VII.         Analisis dan Informasi
Mengenai Pengukuran elemen analisis dan informasi, pertanyaan terdiri dari 4 pertanyaan yang terdiri dari penilaian mengenai, Perusahaan mempunyai suatu sistem pengukuran pekerjaan efektif untuk menjejaki keseluruhan hasil (performace) financial, Informasi dan data terbaru tentang kinerja perusahaan selalu siap tersedia bagi mereka yang memerlukan, Senior manajer secara teratur mempunyai suatu pertemuan untuk meninjau ulang capaian perusahaan dan menggunakan nya sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Perusahaan dihubungkan dalam kompetitif aktif program benchmarking (tolok ukur) untuk mengukur kinerja perusahaan kami terhadap “best practice” di dalam industri.
VIII.        Kinerja Financial
Pengukuran kinerja financial, dimana pada penelitian ini dibatasi pada kinerja financial menggunakan instrumen yang digunakan oleh Chenhall (1997), Kaynak (2003). Pertanyaan terdiri dari tiga item pertanyaan keadaan produk dibandingkan dengan rata-rata industri yang terdiri dari tingkat pertumbuhan penjualan dalam 3 tahun ini, tingkat pertumbuhan ROI, dan tingkat pertumbuhan profit. Pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin, mulai dari 1= Sangat dibawah rata-rata sampai dengan 5=Jauh diatas rata-rata.

Metode Analisis Data
Pengujian awal yang peneliti lakukan untuk penelitian ini adalah uji kualitas data yang diperoleh dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilkukan terlebih dahulu uji asumsi klasik.
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan metode analisis regresi berganda dengan bantuan software statistik SPSS16, dengan persamaan regresi sebagai berikut :
 Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3X3+ β4 X4 + β5 X5 + β6 X6
keterangan :
X1 = Kepemimpinan
X2 = Fokus Pada Pelanggan
X3 = Proses manajemen
X4 = Manajemen sumberdaya manusia
X5 = Perencanaan strategis
X6 = Analsiss dan Informasi
Y = Kinerja Financial
 Pengujian menggunakan uji t dengan tingkat kesalahan (α) 5%, dan confidence interval 95%. Kriteria penolakan hipotesis adalah jika signifikansi t > 5% atau T statistik kecil dari T table. Sebaliknya jika signifikansi t < 5% atau T statistic lebih besar dari T table maka hipotesis diterima.
E. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Deskripsi Kuesioner
Hasil deskripsi kuesioner yang dikirim dan yang kembali serta dapat diolah bisa dilihat pada tabel I berikut :
Tabel 1
Hasil Deskripsi Kuesioner
Responden
Jumlah disebar
Jumlah Kembali
Jumlah Gugur
Jumlah yang diolah
Jumlah tidak kembali
Perbankan
76
11       7,3%
-
11
65
Hotel
40
10        6,7%
-
10
30
Rumah Sakit
24
8          5,3%
-
8
16
Telekomunikasi
10
4          2,7%
-
4
6
Total
150
33        22%
-
33
117

Sumber: Data olahan (2012)

Hasil Uji Kualitas Data dan Asumsi Klasik

Hasil pengujian kualitas data, semua data dalam penelitian ini valid dan reliabel. Hasil pengujian asumsi klasik menunjukkan data dalam penelitian ini berdistribusi normal, bebas multikolinearitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas dan autokorelasi.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.Hasil pengujian membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja financial dengan nilai sig t 0.020.
b.Hasil pengujian membuktikan bahwa fokus pada pelanggan tidak berpengaruh terhadap kinerja financial dengan nilai sig t 0.472.
c.Hasil pengujian membuktikan bahwa manjemen sumberdaya manusia tidak berpengaruh terhadap kinerja financial dengan nilai sig t 0.385.
d.Hasil pengujian membuktikan bahwa proses manajemen berpengaruh terhadap kinerja financial dengan nilai sig t 0.046.
e.Hasil pengujian membuktikan bahwa perencanaan strategis berpengaruh terhadap kinerja financial dengan nilai sig t 0.005.
f.Hasil pengujian membuktikan bahwa informasi dan analisis berpengaruh terhadap kinerja financial dengan nilai sig t 0.043.


sumber:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=105800&val=5118(10-06-2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar