Jumat, 17 Juni 2016

Review Jurnal : ANALISA LAPORAN KEUANGAN GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT ASTRA INTERNASIONAL TBK



Judul                     : ANALISA LAPORAN KEUANGAN GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT ASTRA INTERNASIONAL TBK.
Penulis                 : Ratih Puspitasari
Nama Jurnal       : Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012

A.            ABSTRAK
Penilaian kinerja melalui laporan keuangan yang didapatkan pada data dan kondisi masa lalu sulit untuk mengekstrapolasikan ekspektasi masa depan. Namun kita harus ingat bahwa hanya masa depan yang dapat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil hari ini sebagai hasil dari analisis keuangan. Ukuran kinerja keuangan akan bekerja dengan baik bila diterapkan pada seluruh entitas usaha dimana investasi, operasi dan pembiayaan secara kolektif dikendalikan dan dikelola oleh manajemen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Likuiditas perusahaan tahun 2007 dan 2008 cukup baik namunpada tahun 2006 terjadi beda penyajian laporan keuangan yang mengakibatkan analisa rasio likuiditas perusahaan terlihat tidak baik. Solvabilitas perusahaan terlihat cukup baik, dimana perusahaan dapat memenuhi seluruh total kewajiban-kewajibanya apabila perusahaan mengalami likuidasi.

B.            LATAR BELAKANG
Dalam kondisi krisis perekonomian global, suatu perusahaan akan dihadapkan pada apakah perusahaan tetap dapat mempertahankan kinerja yang telah dibangun selama ini atau akan ikut terpuruk seperti yang sedang terjadi pada perusahaan di negara-negara lainnya. Jika perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya dan perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien sehingga kinerja perusahaan dapat dipertahankan dan tetap dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa perencanaan yang dibuat oleh manajemen perusahaan telah berhasil. Untuk menilai keberhasilan kinerja perusahaan dapat dilakukan melalui analisa laporan keuangan, analisis khusus, basis data, dan sumber informasi lainnya yang menjadi pertimbangan yang masuk akal tentang kondisi masa lalu, sekarang dan prospek dari usaha serta efektivitas pimpinannya. Analisa Laporan Keuangan  banyak dilakukan oleh manajemen atau analis dalam menilai kinerja keuangan dari suatu perusahaan karena Laporan Keuangan merupakan sumber informasi. Terdapat berbagai teknik analisa laporan keuangan, termasuk berbagai rasio keuangan dan tren dari tahun ke tahun yang dapat digunakan melakukan penilaian kinerja keuangan sebuah perusahaan. Akan tetapi perlu disadari bahwa teknik yang berbeda akan sesuai untuk tujuan yang berbeda. Dalam analisa keuangan sering kali terdapat hambatan untuk menghitung semua angka,padahal biasanya hanya terdapat beberapa hubungan yang akan menghasilkan informasi dan pandangan yang betul-betul dibutuhkan oleh analisis. Penilaian kinerja melalui laporan keuangan yang didapatkan pada data dan kondisi masa lalu sulit untuk mengekstrapolasikan ekspektasi masa depan. Namun kita harus ingat bahwa hanya masa depan yang dapat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil hari ini sebagai hasil dari analisis keuangan. Ukuran kinerja keuangan akan bekerja dengan baik bila diterapkan pada seluruh entitas usaha dimana investasi, operasi dan pembiayaan secara kolektif dikendalikan dan dikelola oleh manajemen.

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Penerapan Analisa Laporan Keuangan pada PT. Astra International Tbk.
2.  Menilai Analisa Laporan Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Astra International Tbk.

C.            METODE PENELITIAN
Penelitian di lakukan pada PT Astra International Tbk. di kantor pusat yang berlokasi di Astra International Building Jl.Gaya Motor Raya No.8 Sunter II Jakarta, selama kurang lebih 2 bulan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :
1.Perencanaan dengan mengidentifikasi kebutuhan data yang akan digunakan dalam analisa laporan
keuangan.
2.Perencanaan waktu yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Alat yang digunakan penulis dalam penilaian kinerja keuangan adalah melalui analisa laporan keuangan secara komparatif (trend) dan rasio keuangan, terdiri:
      ·         Analisis laporan komparatif (trend) dilakukan didalam perusahaan sendiri secara konsolidasi
    ·         Analisis laporan komparatif (trend) dengan perusahaan sejenis untuk bidang usaha otomotif , agrisbisnis dan alat berat.
·         Analisis rasio keuangan hanya dilakukan didalam perusahaan sendiri, mengingat tidak ada perusahaan konsolidasi yang sejenis dengan PT Astra International Tbk.
3. Studi pustaka dengan mencari, membaca dan merangkum bahan-bahan yang sesuai dengan topic
penelitian. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan cara :
1. Wawancara yang dilakukan dengan Accounting Departement.
2. Observasi melalui data sekunder yaitu diperoleh penulis melalui Laporan Tahunan (Annual Report) PT Astra International Tbk tahun 2008, 2007 dan 2006 beserta dokumen keuangan lainnya yang tidak dipublikasikan seperti Laporan Kinerja triwulanan. Serta untuk mencapai penilaian kinerja yang lebih optimal maka penulis melakukan analisa laporan keuangan komparatif terhadap perusahaan pesaing per bidang usaha, yaitu PT Indomobil sebagai pesaing PT Astra International Tbk bidang usaha otomotif serta PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sebagai pesaing PT Astra International Tbk bidang usaha agribisnis Dan PT. Hexindo Adiperkasa merupakan pesaing di bidang Alat alat berat.


D.            HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Analisa Laporan Keuangan PT Astra Internasionl Tbk Salah satu tugas penting manajemen adalah menganalisa pencapaian kinerja perusahan yang telah dicapai pada periode tertentu secara berkala. Analisa pencapaian kinerja dilakukan terhadap berbagai aspek operasional baik keuangan maupun non keuangan. Pencapaian kinerja keuangan dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan baik bulanan, triwulanan maupun tahunan. Untuk analisa pencapaian kinerja keuangan tahunan biasanya digunakan laporan keuangan audited. Hal ini dilakukan untuk meyakini bahwa laporan keuangan adalah wajar. Kewajaran laporan keuangan diketahui dari hasil pemeriksaan akuntan public tehadap laporan keuangan perusahaan. Hasil laporan akuntan biasanya menyajikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan tersebut. Pada tahun 2008 PT. Astra International Tbk. diaudit oleh Haryanto Sahari & Rekan (member firm of Price Waterhouse Cooper) dengan opini ‘’wajar dalam semua hal yang material’’. Untuk analisa internal perusahaan manajemen melakukan analisa laporan keuangan pada PT Astra International Tbk. dilakukan setiap triwulan, dengan tujuan untuk menganalisa dan mengevaluasi pencapaian kinerja dalam triwulan. Hal ini dilakukan sebagai sumber informasi bagi manajemen untuk menjaga agar pelaksanaan program kerja tetap terlaksana dengan baik sehingga kinerja tetap tercapai dengan baik dan dapat diambil keputusan-keputusan startegis. Sedangkan untuk kebutuhan pihak eksternal seperti investor, manajemen menyajikan pencapaian kinerja tahunan dalam Laporan Tahunan (Annual Report) yang pada tahun 2008 diterbitkan pada bulan April 2009. Didalam Laporan Tahunan tersebut disajikan pencapaian kinerja perusahaan untuk semua aspek secara menyeluruh baik induk perusahaan maupun anak perusahaan secara konsolidasi. Isi Laporan Tahunan PT Astra International Tbk tahun 2008 antara lain mencakup:
1. Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar laporan keuangan komparatif pada tahun 2006, 2007 dan 2008 dan rasio-rasio keuangan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Ikhtisar Keuangan Tahun 2006, 2007 dan 2008 Laporan Laba Rugi dan Neraca (Rp milyar kecuali disebut lain)
Sumber : Laporan Tahunan PT Astra International Tbk

Tabel 2 Ikhtisar Keuangan Tahun 2006, 2007 dan 2008 Analisa Rasio
 Sumber : Laporan Tahunan PT Astra International Tbk

2. Ikhtisar Saham
Harga saham dan volume perdagangan saham per triwulan periode 2007 dan 2008 adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Harga dan Volume Perdagangan Saham Per Triwulan tahun 2006, 2007 dan 2008

3. Penghargaan 2008
Sepanjang tahun 2008, PT Astra International Tbk. menerima penghargaan dari berbagai lembaga maupun instansi, antara lain Emiten dengan Kinerja Terbaik Sektor Aneka Industri dari majalah Investor, Perusahaan Idaman 2008 - Peringkat 1 dari Majalah Warta Ekonomi, Penghargaan Millenium Development Goals No.2 Kategori Achive Universal Primary Education PBB untuk MDG di Asia Pasifik dari Metro TV – Utusan khusus PBB untuk MDG, dan lain-lain.
4. Laporan Manajemen
Merupakan laporan dari Dewan Komisaris dan Direksi.
5. Tata Kelola Perusahaan
Dalam tata kelola perusahaan menerapkan konsept GCG (good corporate governance) yang merupakan aspek kunci dalam keberhasilan pengelolaan perusahaan. Untuk menjaga tercapainya tata kelola perusahaan yang baik PT Astra International Tbk. telah mengembangkan perangkat pengendalian internal, pengelolaan resiko serta komunikasi eksternal.
6. Pembahasan dan Analisis Manajemen
Menyajikan pembahasan dan analisis atas kinerja yang dicapai grup Astra pada tahun 2008. Kinerja yang dicapai pada tahun 2009 sangat baik, meski pada kuartal terakhir pasar mengalami penurunan. Pergerakan ekonomi membuat proyeksi tahun 2009 begitu menantang, sehunbungan dengan ketatnya likuiditas dan penurunan permintaan konsumen serta kemerosotan harga-harga komoditas.
7. Laporan Bisnis
Dalam laporan bisnis ini Astra International menyajikan mengenai struktur bisnis Astra dan anak perusahaan Astra. Adapun bidang bidang yang dijabarkan adalah Bidang, otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan dan energi, agribisnis, teknologi informasi dan infrastruktur dan mata rantai logistik.
8. Laporan Berkelanjutan
Laporan ini menyajikan laporan yang selalu berhubungan setiap tahun dan selalu berkelanjutan, misalnya mengenai laporan sumber daya manusia, laporan yayasan amaliah astra, amaliah astra foundation dan lain-lain.
9. Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disajikan adalah laporan keuangan yang telah di audit oleh diaudit oleh Haryanto Sahari & Rekan (member firm of Price Waterhouse Cooper), terdiri dari laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan induk saja dan laporan keuangan khusus anak perusahaan. Untuk itu penulis akan mencoba untuk menganalisa laporan keuangan konsolidasi.
B. Analisa Laporan Keuangan terhadap Kinerja Keuangan PT. Astra International Tbk.
Analisa yang dilakukan oleh penulis berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi yang disajikan dalam Laporan Tahunan 2008 dan 2007. Seperti dijelaskan diatas didalam Laporan Tahunan, manajemen telah menyajikan berbagai analisa kinerja baik aspek keuangan maupun non keuangan. Sehingga penulis melakukan analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan dengan lebih detail terhadap laporan keuangan komparatif untuk menilai kinerja keuangan apakah mengalami kenaikan atau penurunan dan rasiorasio keuangan yang mengungkapkan hubungan antara berbagai pos yang ada dalam laporan keuangan perusahaan serta analisa berbagai penyebab dari pencapaiannya maupun alasan apabila kinerja tidak tercapai. Untuk mencapai penilaian kinerja yang lebih optimal maka penulis melakukan analisa laporan keuangan komparatif terhadap perusahaan pesaing per bidang usaha, namun hal ini tidak dapat dilakukan dalam analisa rasio keuangan, karena tidak adanya perusahaan konsolidasi yang sejenis dengan PT PT Astra International Tbk. Variabel yang digunakan Laporan Keuangan Konsolidasi terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi pada PT Astra International Tbk untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2006, 2007 dan 2008. Sedangkan perusahaan pesaing per bidang usaha yang digunakan adalah laporan keuangan PT Indomobil sebagai pesaing PT Astra International Tbk bidang usaha otomotif serta PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sebagai pesaing PT Astra International Tbk bidang usaha agribisnis.



C. Analisis Laporan Keuangan Komparatif (Trend) PT Astra International Tbk tahun 2006, 2007 dan 2008.
Laporan Keuangan komparatif pada tahun 2006, 2007 dan 2008 pada PT Astra International Tbk. Adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Laporan Laba Rugi PT Astra International Tbk Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember (Dalam milyar rupiah)

Tabel 5. Neraca Konsolidasi yang berakhir pada tanggal 31 Desember PT Astra Internasional Tbk (dalam milyar rupiah)
Berdasarkan Laporan Keuangan komparatif pada tahun 2006, 2007 dan 2008 maka analisis laporan keuangan komparatif (tren) dan tren angka indeks Laporan Laba Rugi adalah sebagai berikut :

Pendapatan Bersih tahun 2007 naik sebesar Rp.14,474.- milyar atau 26,9% dari tahun 2006 dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar Rp.26,881.- milyar atau 38,3% dari tahun 2007. Kinerja pendapatan berkembang mengikuti perubahan kondisi ekonomi pada umumnya terutama pada sembilan bulan pertama dengan permintaan pasar dan aktivitas bisnis yang tinggi, namun pada triwulan terakhir perkembangan krisis global mulai mempengaruhi sector ekonomi riil seperti hal nya terjadi juga pada perusahaan astra grup.
Tabel Pendapatan Bersih dari bidang usaha bisnis adalah sebagai berikut ini:
Tabel 6. Pendapatan Bersih per Segmen Usaha Tahun 2007 dan 2008 (Dalam milyar rupiah)

bidang usaha membukukan peningkatan pendapatan bersih, dimana bisnis otomotif, agribisnis dan bisnis alat berat memberikan kontribusi terbesar pada kenaikan pendapatan bersih
E. Analisa Rasio Keuangan pada PT Astra International Tbk.
1. Analisis Risiko, terdiri dari :
a. Likuiditas (Liquidity) terdiri :
­ Rasio Lancar (current ratio) =

Berdasarkan data-data di atas dapat diambil satu kesimpulan analisa bahwa perusahaan pada tahun 2006 terbukti belum mampu menutupi kewajiban kewajiban lancar dikarenakan adanya kenaikan Bagian Jangka Pendek dari Hutang Jangka Panjang yang sudah jatuh tempo di tahun 2006 dan tidak adanya Piutang Pembiayaan di tahun 2006 pada Aset Lancar. Piutang Pembiayaan pada tahun 2006 disajikan seluruhnya sebagai Aset Tidak Lancar. Sedangkan pada tahun 2007 dan 2008 Piutang Pembiayan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun disajikan sebagai Aset Lancar. Hal ini mengakibatkan adanya kenaikan rasio lancar pada tahun 2007 dan 2008 yang cukup signifikan. Kenaikan Hutang Jangka Pendek pada tahun 2008 diimbangi dengan kenaikan pada Aset Lancar yang berasal dari Kas dan Setara Kas, Persediaan, sehingga rasio lancar dapat meningkat lebih baik lagi dibandingkan tahun 2007. Kenaikan Persediaan pada tahun 2008 terutama terjadi pada Persediaan Alat Berat di anak perusahaan yang diikuti dengan kenaikan Hutang Jangka Pendek.
­ Rasio Cepat (Acid test ratio)

Dalam analisa ini terlihat bahwa aktiva lancar yang paling likuid tidak mampu menutupi hutang lancar. Namun angka rasio ini memang tidak harus 100 % atau 1:1. Dari data di atas rasio cepat pada tahun 2007 mengalami kenaikan sedangkan pada tahun 2008 mengalami penurunan yang tidak signifikan. Solusinya adalah setiap kenaikan hutang jangka pendek diimbangi dengan kenaikan asset yang dapat dicairkan dengan cepat.
­ Periode penagihan (collection period) =


Sumber:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar