Judul : ANALISA LAPORAN KEUANGAN GUNA MENGUKUR KINERJA
KEUANGAN PT ASTRA INTERNASIONAL TBK.
Penulis : Ratih Puspitasari
Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume
14, April 2012
A. ABSTRAK
Penilaian kinerja melalui laporan
keuangan yang didapatkan pada data dan kondisi masa lalu sulit untuk mengekstrapolasikan
ekspektasi masa depan. Namun kita harus ingat bahwa hanya masa depan yang dapat
dipengaruhi oleh keputusan yang diambil hari ini sebagai hasil dari analisis
keuangan. Ukuran kinerja keuangan akan bekerja dengan baik bila diterapkan pada
seluruh entitas usaha dimana investasi, operasi dan pembiayaan secara kolektif
dikendalikan dan dikelola oleh manajemen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Likuiditas perusahaan tahun 2007 dan 2008 cukup baik namunpada tahun 2006
terjadi beda penyajian laporan keuangan yang mengakibatkan analisa rasio
likuiditas perusahaan terlihat tidak baik. Solvabilitas perusahaan terlihat
cukup baik, dimana perusahaan dapat memenuhi seluruh total
kewajiban-kewajibanya apabila perusahaan mengalami likuidasi.
B. LATAR BELAKANG
Dalam kondisi krisis perekonomian
global, suatu perusahaan akan dihadapkan pada apakah perusahaan tetap dapat mempertahankan
kinerja yang telah dibangun selama ini atau akan ikut terpuruk seperti yang
sedang terjadi pada perusahaan di negara-negara lainnya. Jika perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan usahanya dan perusahaan telah menjalankan usahanya secara
efisien sehingga kinerja perusahaan dapat dipertahankan dan tetap dapat tercapai
sesuai target yang ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa perencanaan yang
dibuat oleh manajemen perusahaan telah berhasil. Untuk menilai keberhasilan
kinerja perusahaan dapat dilakukan melalui analisa laporan keuangan, analisis
khusus, basis data, dan sumber informasi lainnya yang menjadi pertimbangan yang
masuk akal tentang kondisi masa lalu, sekarang dan prospek dari usaha serta efektivitas
pimpinannya. Analisa Laporan Keuangan banyak
dilakukan oleh manajemen atau analis dalam menilai kinerja keuangan dari suatu
perusahaan karena Laporan Keuangan merupakan sumber informasi. Terdapat
berbagai teknik analisa laporan keuangan, termasuk berbagai rasio keuangan dan
tren dari tahun ke tahun yang dapat digunakan melakukan penilaian kinerja
keuangan sebuah perusahaan. Akan tetapi perlu disadari bahwa teknik yang
berbeda akan sesuai untuk tujuan yang berbeda. Dalam analisa keuangan sering kali
terdapat hambatan untuk menghitung semua angka,padahal biasanya hanya terdapat
beberapa hubungan yang akan menghasilkan informasi dan pandangan yang betul-betul
dibutuhkan oleh analisis. Penilaian kinerja melalui laporan keuangan yang didapatkan
pada data dan kondisi masa lalu sulit untuk mengekstrapolasikan ekspektasi masa
depan. Namun kita harus ingat bahwa hanya masa depan yang dapat dipengaruhi
oleh keputusan yang diambil hari ini sebagai hasil dari analisis keuangan.
Ukuran kinerja keuangan akan bekerja dengan baik bila diterapkan pada seluruh entitas
usaha dimana investasi, operasi dan pembiayaan secara kolektif dikendalikan dan
dikelola oleh manajemen.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Penerapan Analisa Laporan
Keuangan pada PT. Astra International Tbk.
2. Menilai Analisa Laporan Keuangan Sebagai Salah
Satu Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Astra International Tbk.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian di lakukan pada PT
Astra International Tbk. di kantor pusat yang berlokasi di Astra International
Building Jl.Gaya Motor Raya No.8 Sunter II Jakarta, selama kurang lebih 2
bulan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :
1.Perencanaan dengan
mengidentifikasi kebutuhan data yang akan digunakan dalam analisa laporan
keuangan.
2.Perencanaan waktu yang
disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Alat yang digunakan penulis dalam
penilaian kinerja keuangan adalah melalui analisa laporan keuangan secara
komparatif (trend) dan rasio keuangan, terdiri:
·
Analisis laporan komparatif (trend) dilakukan didalam
perusahaan sendiri secara konsolidasi
·
Analisis laporan komparatif (trend) dengan perusahaan
sejenis untuk bidang usaha otomotif , agrisbisnis dan alat berat.
·
Analisis rasio keuangan hanya dilakukan didalam
perusahaan sendiri, mengingat tidak ada perusahaan konsolidasi yang sejenis
dengan PT Astra International Tbk.
3. Studi pustaka dengan mencari,
membaca dan merangkum bahan-bahan yang sesuai dengan topic
penelitian. Prosedur pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara :
1. Wawancara yang dilakukan
dengan Accounting Departement.
2. Observasi melalui data
sekunder yaitu diperoleh penulis melalui Laporan Tahunan (Annual Report) PT
Astra International Tbk tahun 2008, 2007 dan 2006 beserta dokumen keuangan
lainnya yang tidak dipublikasikan seperti Laporan Kinerja triwulanan. Serta
untuk mencapai penilaian kinerja yang lebih optimal maka penulis melakukan
analisa laporan keuangan komparatif terhadap perusahaan pesaing per bidang usaha,
yaitu PT Indomobil sebagai pesaing PT Astra International Tbk bidang usaha otomotif
serta PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sebagai pesaing PT Astra International
Tbk bidang usaha agribisnis Dan PT. Hexindo Adiperkasa merupakan pesaing di
bidang Alat alat berat.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Analisa Laporan
Keuangan PT Astra Internasionl Tbk Salah satu tugas penting manajemen adalah menganalisa
pencapaian kinerja perusahan yang telah dicapai pada periode tertentu secara
berkala. Analisa pencapaian kinerja dilakukan terhadap berbagai aspek operasional
baik keuangan maupun non keuangan. Pencapaian kinerja keuangan dilakukan dengan
menganalisa laporan keuangan perusahaan baik bulanan, triwulanan maupun tahunan.
Untuk analisa pencapaian kinerja keuangan tahunan biasanya digunakan laporan keuangan
audited. Hal ini dilakukan untuk meyakini bahwa laporan keuangan adalah wajar.
Kewajaran laporan keuangan diketahui dari hasil pemeriksaan akuntan public
tehadap laporan keuangan perusahaan. Hasil laporan akuntan biasanya menyajikan
pendapat tentang kewajaran laporan keuangan tersebut. Pada tahun 2008 PT. Astra
International Tbk. diaudit oleh Haryanto Sahari & Rekan (member firm of
Price Waterhouse Cooper) dengan opini ‘’wajar dalam semua hal yang material’’. Untuk
analisa internal perusahaan manajemen melakukan analisa laporan keuangan pada
PT Astra International Tbk. dilakukan setiap triwulan, dengan tujuan untuk
menganalisa dan mengevaluasi pencapaian kinerja dalam triwulan. Hal ini
dilakukan sebagai sumber informasi bagi manajemen untuk menjaga agar pelaksanaan
program kerja tetap terlaksana dengan baik sehingga kinerja tetap tercapai
dengan baik dan dapat diambil keputusan-keputusan startegis. Sedangkan untuk kebutuhan
pihak eksternal seperti investor, manajemen menyajikan pencapaian kinerja tahunan
dalam Laporan Tahunan (Annual Report) yang pada tahun 2008 diterbitkan pada
bulan April 2009. Didalam Laporan Tahunan tersebut disajikan pencapaian kinerja
perusahaan untuk semua aspek secara menyeluruh baik induk perusahaan maupun
anak perusahaan secara konsolidasi. Isi Laporan Tahunan PT Astra International
Tbk tahun 2008 antara lain mencakup:
1. Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar laporan keuangan
komparatif pada tahun 2006, 2007 dan 2008 dan rasio-rasio keuangan adalah
sebagai berikut :
Tabel 1. Ikhtisar Keuangan Tahun
2006, 2007 dan 2008 Laporan Laba Rugi dan Neraca (Rp milyar kecuali disebut
lain)
Sumber : Laporan Tahunan PT Astra
International Tbk
Tabel 2 Ikhtisar Keuangan Tahun
2006, 2007 dan 2008 Analisa Rasio
Sumber : Laporan Tahunan PT Astra
International Tbk
2. Ikhtisar Saham
Harga saham dan volume
perdagangan saham per triwulan periode 2007 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Harga dan Volume
Perdagangan Saham Per Triwulan tahun 2006, 2007 dan 2008

3. Penghargaan 2008
Sepanjang tahun 2008, PT Astra
International Tbk. menerima penghargaan dari berbagai lembaga maupun instansi,
antara lain Emiten dengan Kinerja Terbaik Sektor Aneka Industri dari majalah
Investor, Perusahaan Idaman 2008 - Peringkat 1 dari Majalah Warta Ekonomi,
Penghargaan Millenium Development Goals No.2 Kategori Achive Universal Primary
Education PBB untuk MDG di Asia Pasifik dari Metro TV – Utusan khusus PBB untuk
MDG, dan lain-lain.
4. Laporan Manajemen
Merupakan laporan dari Dewan
Komisaris dan Direksi.
5. Tata Kelola Perusahaan
Dalam tata kelola perusahaan
menerapkan konsept GCG (good corporate governance) yang merupakan aspek kunci
dalam keberhasilan pengelolaan perusahaan. Untuk menjaga tercapainya tata
kelola perusahaan yang baik PT Astra International Tbk. telah mengembangkan
perangkat pengendalian internal, pengelolaan resiko serta komunikasi eksternal.
6. Pembahasan dan Analisis
Manajemen
Menyajikan pembahasan dan
analisis atas kinerja yang dicapai grup Astra pada tahun 2008. Kinerja yang
dicapai pada tahun 2009 sangat baik, meski pada kuartal terakhir pasar
mengalami penurunan. Pergerakan ekonomi membuat proyeksi tahun 2009 begitu
menantang, sehunbungan dengan ketatnya likuiditas dan penurunan permintaan
konsumen serta kemerosotan harga-harga komoditas.
7. Laporan Bisnis
Dalam laporan bisnis ini Astra
International menyajikan mengenai struktur bisnis Astra dan anak perusahaan Astra.
Adapun bidang bidang yang dijabarkan adalah Bidang, otomotif, jasa keuangan, alat
berat, pertambangan dan energi, agribisnis, teknologi informasi dan
infrastruktur dan mata rantai logistik.
8. Laporan Berkelanjutan
Laporan ini menyajikan laporan
yang selalu berhubungan setiap tahun dan selalu berkelanjutan, misalnya
mengenai laporan sumber daya manusia, laporan yayasan amaliah astra, amaliah
astra foundation dan lain-lain.
9. Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disajikan
adalah laporan keuangan yang telah di audit oleh diaudit oleh Haryanto Sahari
& Rekan (member firm of Price Waterhouse Cooper), terdiri dari laporan
keuangan konsolidasi atau laporan keuangan induk saja dan laporan keuangan
khusus anak perusahaan. Untuk itu penulis akan mencoba untuk menganalisa laporan
keuangan konsolidasi.
B. Analisa Laporan Keuangan
terhadap Kinerja Keuangan PT. Astra International Tbk.
Analisa yang dilakukan oleh
penulis berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi yang disajikan dalam Laporan
Tahunan 2008 dan 2007. Seperti dijelaskan diatas didalam Laporan Tahunan, manajemen
telah menyajikan berbagai analisa kinerja baik aspek keuangan maupun non
keuangan. Sehingga penulis melakukan analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja
keuangan dengan lebih detail terhadap laporan keuangan komparatif untuk menilai
kinerja keuangan apakah mengalami kenaikan atau penurunan dan rasiorasio keuangan
yang mengungkapkan hubungan antara berbagai pos yang ada dalam laporan keuangan
perusahaan serta analisa berbagai penyebab dari pencapaiannya maupun alasan
apabila kinerja tidak tercapai. Untuk mencapai penilaian kinerja yang lebih optimal
maka penulis melakukan analisa laporan keuangan komparatif terhadap perusahaan
pesaing per bidang usaha, namun hal ini tidak dapat dilakukan dalam analisa
rasio keuangan, karena tidak adanya perusahaan konsolidasi yang sejenis dengan
PT PT Astra International Tbk. Variabel yang digunakan Laporan Keuangan Konsolidasi
terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi pada PT Astra International Tbk untuk
periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2006, 2007 dan 2008. Sedangkan
perusahaan pesaing per bidang usaha yang digunakan adalah laporan keuangan PT
Indomobil sebagai pesaing PT Astra International Tbk bidang usaha otomotif
serta PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sebagai pesaing PT Astra
International Tbk bidang usaha agribisnis.
C. Analisis Laporan Keuangan
Komparatif (Trend) PT Astra International Tbk tahun 2006, 2007 dan 2008.
Laporan Keuangan komparatif pada
tahun 2006, 2007 dan 2008 pada PT Astra International Tbk. Adalah sebagai
berikut :
Tabel 4. Laporan Laba Rugi PT
Astra International Tbk Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember (Dalam milyar
rupiah)

Tabel 5. Neraca Konsolidasi yang
berakhir pada tanggal 31 Desember PT Astra Internasional Tbk (dalam milyar
rupiah)

Berdasarkan Laporan Keuangan
komparatif pada tahun 2006, 2007 dan 2008 maka analisis laporan keuangan komparatif
(tren) dan tren angka indeks Laporan Laba Rugi adalah sebagai berikut :

Pendapatan Bersih tahun 2007 naik
sebesar Rp.14,474.- milyar atau 26,9% dari tahun 2006 dan pada tahun 2008
mengalami kenaikan sebesar Rp.26,881.- milyar atau 38,3% dari tahun 2007. Kinerja
pendapatan berkembang mengikuti perubahan kondisi ekonomi pada umumnya terutama
pada sembilan bulan pertama dengan permintaan pasar dan aktivitas bisnis yang tinggi,
namun pada triwulan terakhir perkembangan krisis global mulai mempengaruhi
sector ekonomi riil seperti hal nya terjadi juga pada perusahaan astra grup.
Tabel Pendapatan Bersih dari
bidang usaha bisnis adalah sebagai berikut ini:
Tabel 6. Pendapatan Bersih per
Segmen Usaha Tahun 2007 dan 2008 (Dalam milyar rupiah)

bidang usaha membukukan
peningkatan pendapatan bersih, dimana bisnis otomotif, agribisnis dan bisnis
alat berat memberikan kontribusi terbesar pada kenaikan pendapatan bersih
E. Analisa Rasio Keuangan pada PT
Astra International Tbk.
1. Analisis Risiko, terdiri dari
:
a. Likuiditas (Liquidity) terdiri
:
Rasio Lancar (current ratio) =

Berdasarkan data-data di atas
dapat diambil satu kesimpulan analisa bahwa perusahaan pada tahun 2006 terbukti
belum mampu menutupi kewajiban kewajiban lancar dikarenakan adanya kenaikan
Bagian Jangka Pendek dari Hutang Jangka Panjang yang sudah jatuh tempo di tahun
2006 dan tidak adanya Piutang Pembiayaan di tahun 2006 pada Aset Lancar.
Piutang Pembiayaan pada tahun 2006 disajikan seluruhnya sebagai Aset Tidak Lancar.
Sedangkan pada tahun 2007 dan 2008 Piutang Pembiayan yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun disajikan sebagai Aset Lancar. Hal ini mengakibatkan adanya kenaikan
rasio lancar pada tahun 2007 dan 2008 yang cukup signifikan. Kenaikan Hutang Jangka
Pendek pada tahun 2008 diimbangi dengan kenaikan pada Aset Lancar yang berasal dari
Kas dan Setara Kas, Persediaan, sehingga rasio lancar dapat meningkat lebih baik
lagi dibandingkan tahun 2007. Kenaikan Persediaan pada tahun 2008 terutama
terjadi pada Persediaan Alat Berat di anak perusahaan yang diikuti dengan
kenaikan Hutang Jangka Pendek.
Rasio Cepat (Acid test ratio)
Dalam analisa ini terlihat bahwa
aktiva lancar yang paling likuid tidak mampu menutupi hutang lancar. Namun
angka rasio ini memang tidak harus 100 % atau 1:1. Dari data di atas rasio
cepat pada tahun 2007 mengalami kenaikan sedangkan pada tahun 2008 mengalami
penurunan yang tidak signifikan. Solusinya adalah setiap kenaikan hutang jangka
pendek diimbangi dengan kenaikan asset yang dapat dicairkan dengan cepat.
Periode penagihan (collection period) =
Sumber: